Metodologi
Metodologi ialah sebagaimana yang ditunjukkan
oleh pernyataan, yakni ilmu pengetahuan atau mata pelajaran tentang metode, dan
khususnya metode ilmiah. Teyapi metodologi dapat membahas metode-metode yang lain,
misalnya metode-metode yang diapakai dalam sejarah. Metodologi membicarakan
hal-hal seperti observasi, hipotesis, hukum, teori, susunan eksperimen, dan
sebagainya.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada
batu di depan pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki kita tersandung,
maka batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah-masalah
itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah, mulai dari cara
yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang diguna amat sederhana
maka biasanya masalah tidak terselessaikan secara tuntas. Penyelesaian secara
detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah yang berkembang dalam
kehidupan manusia.
Nilai
itu bersifat objektif tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif
jika nilai-nilai tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.
Tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek yang melakuakn
penilaian. Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu
melainkan pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila
subjek berperan dalam member penilaian, kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penialian. Dengan demikian nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai
pandangan yang dimiliki akal budi manusia seperti perasaan yang akan mengasah
kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Bagaimana
dengan objektifitas ilmu? Sudah menjadi ketentuan umum dan diterima oleh berbagai
kalangan bahwa ilmu harus bersifat objektif. Salah satu faktor yang membedakan
anatara pernyataan ilmiah dengan anggapan umum ialah terletak pada
objektivitasnya. Seorang ilmuwan harus melihat realitas empiris dengan
mengesampingkan kesadaran yang bersifat ideologis, agama dan budaya. Seorang
ilmuan haruslah bebas dalam mennetukan topic penelitiannya, bebas melakukan
eksperimen-eksperimen. Ketika seorang ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada
proses kerja ilmiah dan tujuannya agar penelitiannya berhasil dengan
baik. Nilai objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terkait pada
nilai subjektif.
Untuk cabang filsafat selanjutnya, klik di sini
Sumber:
Susanto, A. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara
Rukiyati, dan Andriani Purwastuti. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. (Tersedia online: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-rukiyati-mhum/bpk-mengenal-filsafat-pendidikan.pdf
, diakses pada tanggal 07 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar