Minggu, 20 November 2016

Filsafat Modern: Filsafat Hidup



Filsafat Hidup
Aliran filsafat ini lahir akibat dari reaksi dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan industrialisasi semakin pesat. Hal ini mempengaruhi pola pemikiran manusia. Peranan akal pikir hanya digunakan untuk menganalisis sampai menyusun suatu sintesia baru. Bahkan alam semesta atau manusia dianggap sebagai mesin, yanh tersusun dari beberapa komponen, dan bekerja sesuai dengan hukum-hukumnya.
Tokoh-tokohnya adalah Henry Bergson (1859-1941). Pada mulanya belajar matematika dan fisika. Karena ia mempunyai kepandaian menganalisis, muncul masalah baru dalam pikirannya. Ia dihadapkan pada masalah metafisika yang tidak tampak dab tempatnya di belakang ilmu pengetahuan.  Itulah yang menyebabkan ia terjun ke bidang filsafat.
Pemikirannya, alam semesta ini merupakan suatu organisme yang kreatif, tetapi perkembangannya tidak sesuai dengan implikasi logis. Perkembangannya seperti meletup-letup dalam keadaan tidak sama sehingga melahirkan akibat-akibat dengan spekturm yang baru. Hanya ada beberapa yang berhasil dapat membentuk suatu organisme yang kreatif yang sesuai dwngan hukum alam. Salah satunya adalah manusia dengan intelektualnya dan mengapa manusia dapat lolos dari seleksi alam. Dalam eksistensinya, manusia mempunyai daya hidup (elan vital). Dengan adanya elan vital tsb. diharapkan manusia akan mampu melahirkan segala tindakannya.
Pemikiran filsafat Henry Bergson ini sebagai reaksi dari Positivisme, Materialisme, Subjektivisme, dan Relativisme. Kemudian ia mengupayakan, dengan melalui yang positif (ilmu) tsb. untuk menyalami yang mutlak dalam pengetahian metafisis. Ia mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan kehendak.


SUMBER : Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar