Parmenides (540-475 SM)
Ia lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di
Italia Selatan. Kebesarannya sama dengan kebesaran Heracleitos. Dialah yang
pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Menurut penuturan Plato, pada usia 65 tahun bersama
Zeno berkunjung ke Athena untuk berdialog dengan Socrates yang masa itu
Socrates masih muda. Karya-karyanya berbentuk puisi.
Hakikat yang Ada (Being)
Ia kagum adanya misteri segala realitas yang ada. Di
situ ia menemukan berbagai (keanekaragaman) kenyataan, dan ditemukan pula
adanya hal yang tetap dan berlaku secara umum. Sesuatu yanh tetap dan berlaku
umim itu tidak dapat ditangkap melalui indra, tetapi dapat ditangkap lewat
pikiran atau akal. Untuk memunculkan realitas tersebut hanya dengan berpikir.
Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat
hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak ada tidak mungkin muncul menjadi ada,
yang tidak ada adalah tidak ada, sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat
dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapay dipikirkan.
Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan
tidak dapat dibagi-bagi karena membagi yang ada akan menimbulkan atau
melahirkan banyak yang ada, dan itu tidak mungkin. Yang ada tidak dijadikan dan
tidak dapat musnah. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menandingin yang ada.
Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau mengurangi terhadap yang ada.
Kesempurnaan yang ada digambarkan, sebuah bola yang jaraknya dari pusat ke
permukaan semuanya sama. Yang ada di segala tempat, oleh karenanya tidak ada
ruangan yang kosong, maka di luat yang masih ada sesuatu yang lain.
SUMBER : Achmadi,
Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar