Kamis, 24 November 2016

Mengenal Tokoh Filsafat: Thales


Thales (625-545 SM)
Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Man of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Philosophy, juga menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi alam semesta. Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi dari kosmis. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki sama besarnya. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).
Menurutnya, asas pertama dari alam semesta adalah air karena semua berasal dari air dan kembali menjadi air. Bumi terletak di atad air dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung di atasnya.
Dalam sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk pengukur banjir, yang implementasinya dengam membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari auatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya. Thales mengemukakan pendapat mengenai percobaan pertama yang masih sangat sederhana dengan menggunakan rasio (akal pikir).


SUMBER : Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar