Thales (625-545 SM)
Nama
Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM. Thales
sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Man of Greece).
Aristoteles memberikan gelar The Father of Philosophy, juga menjadi
penasihat teknis ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal
gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Thales
mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat
dasar, dan struktur komposisi alam semesta. Menurut pendapatnya, semua yang
berasal dari air sebagai materi dari kosmis. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia
mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga
mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan
bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana
matahari, dan bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki sama
besarnya. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan
juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak penalaran
deduktif).
Menurutnya,
asas pertama dari alam semesta adalah air karena semua berasal dari air dan
kembali menjadi air. Bumi terletak di atad air dan bumi merupakan bahan yang
muncul dari air dan terapung di atasnya.
Dalam
sejarah matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang
didasarkan pada petunjuk pengukur banjir, yang implementasinya dengam
membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari
auatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya. Thales mengemukakan pendapat
mengenai percobaan pertama yang masih sangat sederhana dengan menggunakan rasio
(akal pikir).
SUMBER : Achmadi,
Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar