Filsafat agama
adalah cabang yang membicarakan jenis-jenis pertamyaan berbeda mengenai agama. Jika
kita ingin mengetahui sesuatu di dalam kepercayaan agama tertentu, maka
tanyalah kepada para ahli agama atau ulama-ulamanya. Bagi seorang filsuf, ia
akan membicarakan jenis-jenis pertanyaan yang berbeda mengenai agama.
Pertama-tama ia mungkin akan bertanya: Apakah agama itu? Apakah yang dimaksud
dengan istilah “Tuhan” itu? Apakah bukti-bukti tentang adanya Tuhan itu sehat
menurut logika? Bagaimanakah cara kita mengetahui Tuhan? Apakah makna
“eksistensi” bila istilah ini dipergunakan dalam hubungannya dengan Tuhan?. Filsafat
agama tidak berkepentingan mengenai apa yang orang percayai, tetapi mau tidak
mau harus menaruh perhatian kepada makna istilah-istilah yang dipergunakan,
ketentuan di antara kepercayaan-kepercayaan, bahan-bahan bukti kepercayaan, dan
hubungan antara kepercayaan agama dengan kepercayaan-kepercayaan yang lain.
Demikianlah pembahasan cabang-cabang filsafat sebagaimana dikemukakan oleh Kattsoff. Akan tetapi, di samping cabang-cabang yang telah diuraikan tersebut, sebenarnya masih banyak cabang-cabang filsafat yang berkaitan dengan hal-hal khusus yang disebut sebagai cabang filsafat khusus. Kattsoff hanya membicarakan empat cabang filsafat khusus, yaitu antropologi kefilsafatan, biologi kefilsafatan, psikologi kefilsafatan dan filsafat agama.
Sumber:
Susanto,
A. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi
Aksara
Rukiyati, dan Andriani Purwastuti. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. (Tersedia online: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-rukiyati-mhum/bpk-mengenal-filsafat-pendidikan.pdf
, diakses pada tanggal 07 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar