Psikologi kefilsafatan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan psikologi yang meliputi apakah yang dimaksud dengan jiwa,
nyawa, ego, akal, perasaan, dan kehendak. Pertanyaan tersebut dapat dijelaskan
oleh tingkat kehakikian dari penjelasan tsb. Apakah yang dinamakan jiwa itu?
Apakah jiwa tiada lain dari kumpulan jalur urat-urat syaraf, ataukah sesuatu
yang bersifat khas? Apakah kita harus mengadakan pembedaan antara jiwa (mind) dengan nyawa (soul)? Apakah hubungan antara jiwa dan tubuh, bila kedua hal itu
dianggap berbeda? Apakah yang dimaksud dengan “ego”? Apakah yang merupakan
kemampuan-kemampuan yang menyebabkan ego itu berfungsi? Bagaimanakah susunan
jiwa itu? Bagaimana halnya dengan perasaan dan kehendak? Apakah keduanya
merupakan bagian dari jiwa ataukah merupakan kemampuan yang terpisah? Apakah
akal itu dan bagaimana hubungannya dengan tubuh?
Demikianlah di dalam lapangan
psikologi, seorang filsuf mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
hakiki. Apa yang pada suatu ketika dulu semuanya merupakan bagian filsafat
dibagi dalam dua lapangan psikologi, yaitu psikologi sebagai ilmu dan psikologi
kefilsafatan. Kedua hal ini tidak pernah terpisah, melainkan hanya segi-segi
yang berbeda dari masalah yang sama.
Untuk cabang filsafat selanjutnya, klik di sini
Sumber:
Susanto,
A. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi
Aksara
Rukiyati, dan Andriani Purwastuti. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. (Tersedia online: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-rukiyati-mhum/bpk-mengenal-filsafat-pendidikan.pdf
, diakses pada tanggal 07 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar