Antropologi kefilsafatan
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang manusia. Apa hakikat terdalam dari
manusia itu? Ada pilihan penafsiran apa sajakah mengenai hakikat manusia itu?
Yang manakah yang lebih mendekati kebenaran? Antropologi kefilsafatan juga
membicarakan tentang makna sejarah manusia. Apakah sejarah manusia tergantung
pada apakah manusia itu, dan apakah manusia itu dapat dipahami berdasarkan
sejarahnya?
Dimulai
sejak abad kelima sebelum Masehi, setelah melalui penyelidikan yang lama,
Socrates tampil ke depan dengan semboyannya: “Kenalilah dirimu sendiri!”.
Artinya, filsafat tidak cukup hanya membicarakan tentang alam saja, tetapi yang
tak-kalah penting adalah bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
manusia itu sendiri. Apakah hakikat terdalam manusia itu ? Ada pilihan
penafsiran apa sajakah mengenai hakikat manusia? Yang manakah yang lebih
mendekati kebenaran? Antropologi kefilsafatan juga membicarakan tentang makna
sejarah manusia dan arah kecenderungan sejarah. Sejarah juga dikaji dalam
hubungannya dengan ilmu-ilmu alam, atau dengan nafsu-nafsu atau dogma
keagamaan, atau perjuangan untuk kelangsungan hidup.
Sumber:
Susanto,
A. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi
Aksara
Rukiyati, dan Andriani Purwastuti. 2015. Mengenal Filsafat Pendidikan. (Tersedia online: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-rukiyati-mhum/bpk-mengenal-filsafat-pendidikan.pdf
, diakses pada tanggal 07 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar