Kamis, 24 November 2016

Mengenal Tokoh Filsafat: Zeno


Zeno (± 490-430 SM)
Zeno lahir di Elea, dan murid dari Parmenides. Sebagai murid dari Parmenides ia dengan gigihnya mempertahankan ajaran gurunya dengan cara memberilan argumentasi secara baik. Maka, dikemudian hari ia dianggap sebagai peletak dasar dialektika.
Menurut Aristoteles, Zenolah yang menemukan dialektika, yaitu suatu argumentasi yang bertitik tolak dari suatu kesimpulan. Dalam melawan penentang-penentangnya kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesis yang diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil sehingga terbukti bahwa hipotesis itu salah.
Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak adalah sebagai berikut.
A. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagai hal yang tidak bergerak karena pada setiap saat anak panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu. Kemudian dari tempat tsb bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang lain, dan seterusnya ... Memang dikatakan anak panah tersebut melesat hingga sampai yang dituju, artinya perjalanan anak panah tsb sebenarnya merupakan kumpulan pemberhentian-pemberhentian anak panah.
B. Achiles si jago lari yang termasuk dalam mitologi Yunani tidak dapat menang melawan kura-kura, karena kura-kura berangkat sebelum Achiles, sehingga Achiles lebih dahulu harus melewati atau mencapai titik di mana kura-kura berada saat ia berangkat. Setelah Achiles berada  di suatu titik, kura-kura tsb sudah lebih jauh lagi, dan seterusnya sehingga jarak antata Achilrs dan kura-kura selalu berkurang, tetapi tidak pernah habis.
Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat terpecahkan orang secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli matematika membuat pengertian limit dari seri tak terhingga.


SUMBER : Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar