Empedocles (490 - 435 SM)
Lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat
dipengaruhi oleh ajaran kaum Pythagorean, Parmenides, dan aliran keagamaan
refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik, dan
pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi, seperti Parmenides.
Empedocles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam
semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada
hal yang hilang. Ia tidak setuju dengan konsep ruang kosong, akan tetapi ia
mempertahankab adanya pluralitas dab perubahan dari hasil pengamatan indra.
Realitas tersusun oleh empat unsur, yaitu api, udara, tanah, dan air. Kemudian,
empat unsur tsb digabungkan dengan unsur yang berlawanan. Sehingga penggabungan
dari unsur-unsur yang berlawanan tsb akan menghasilkan suatu benda dengan
kekuatan yang sama, tidak berubah, walaupun dengan komposisi yang berbeda.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan
di alam semesta ini, yaitu: cinta dan benci. Cinta mengatur ke arah
penggabungan, benci mengatur ke arah perceraian atau perubahan. Kedua unsur
tersebut dapat meresap ke mana saja. Proses penggabungan dan perceraian ini
terjadi secara terus menerus,. Tiada henti-hentinya.
Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta
unsur cinta dan benci selalu menyertainya. Juga, proses penggabungan dan
perceraian tsb berlaki untuk melahirkan makhluk-makhluk hidup. Sementata itu,
manusia pun di samping terdiri dari empat unsur (api, udara, tanah dan air)
juga mengebal keempat unsur tsb. Hal ini disebabkan oleh teori pengenalan yang
dikemukakan Empedoclea bahwa yang sama mengenal yang sama.
SUMBER : Achmadi,
Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar