Kamis, 24 November 2016

Mengenal Tokoh Filsafat: Empedocles


Empedocles (490 - 435 SM)
Lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum Pythagorean, Parmenides, dan aliran keagamaan refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik, dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi, seperti Parmenides.
Empedocles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang. Ia tidak setuju dengan konsep ruang kosong, akan tetapi ia mempertahankab adanya pluralitas dab perubahan dari hasil pengamatan indra. Realitas tersusun oleh empat unsur, yaitu api, udara, tanah, dan air. Kemudian, empat unsur tsb digabungkan dengan unsur yang berlawanan. Sehingga penggabungan dari unsur-unsur yang berlawanan tsb akan menghasilkan suatu benda dengan kekuatan yang sama, tidak berubah, walaupun dengan komposisi yang berbeda.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta ini, yaitu: cinta dan benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan, benci mengatur ke arah perceraian atau perubahan. Kedua unsur tersebut dapat meresap ke mana saja. Proses penggabungan dan perceraian ini terjadi secara terus menerus,. Tiada henti-hentinya.
Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta unsur cinta dan benci selalu menyertainya. Juga, proses penggabungan dan perceraian tsb berlaki untuk melahirkan makhluk-makhluk hidup. Sementata itu, manusia pun di samping terdiri dari empat unsur (api, udara, tanah dan air) juga mengebal keempat unsur tsb. Hal ini disebabkan oleh teori pengenalan yang dikemukakan Empedoclea bahwa yang sama mengenal yang sama.


SUMBER : Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar