Kamis, 24 November 2016

Mengenal Tokoh Filsafat: Anaxagoras


Anaxagoras (± 499-420 SM)
Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Ionia, kemudian menetap di Athena selama 30 tahun. Anaxogoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di Athena, di mana di kemudian hari Athena inilah menjadi pusat utama perkembangan filsafat Yunani sampai abad ke-2 SM. Ia pernah diajukan ke pengadilan dengan mengajarkan bahwa matahari adalah batu yang berpijar dan bulan adalah tanah, bukan sebagai dewa seperti apa yang menjadi kepercayaan masyarakat pada saat itu. Atas jasa Pericles, ia dapat dilepaskan dan kemudian melarikan diri ke Lampsakos.
Ia memegang buah karyanya dalam sebuah prosa. Pemikirannya, realitas bukanlah lebih dari satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebagai bagian terkecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Ia tidak sependapat dengan konsep ruang kosong. Alasannya bagaimana dengan gerak atom-atom itu apabila tidak ada ruang kosong. Dan ruang yang kosong inilah yang menjadi syarat untuk bergeraknya atom-atom.
Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya itu saling terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak atom-atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak (atom yang padat).
Realitas seluruhnya merupakan suatu campuran yang mengandung semua benih. Di dalam tiap benda mengandung semua benih. Indra kita tidak dapat melihat semua benih yang ada di dalamnya. Hanya bisa melihat yang paling dominan. Misalnya, kita melihat ema (yang terlihat emas, karena warna kuning yang paling dominan), walaupun benih-benih yang lain seperti perak, besi, tembaga terdapat di dalamnya.
Ia mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan perceraian, maka Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus. Nus, yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
Karena ajaran Anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal dengan adanya pembedaan antara yang jasmani dan yang rohani.


SUMBER : Achmadi, Asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar