Semenjak
pertama kali masuk mata kuliah Filssafat Ilmu Pendidikan, kami sudah diberitahu
mengenai 4 pemikiran Immanuel Kant, yaitu :
- Apa tujuan hidupmu?
- Apa
yang bisa kita ketahui dan tidak
ketahui?
- Apa
itu harapan?
- Apa
itu manusia?
Namun,
ungkapan empat pertanyaan ini menurut saya jika saya cari dari berbagai sumber
melalui internet dan buku bacaan berbeda-berbeda tetapi mungkin maksud dan
tujuannya sama. Dari yang saya dapat di internet, empat pertanyaan Immanuel
Kant yaitu:
- Apakah
yang dapat kita kerjakan?
(jawabannya adalah metafisika)
- Apa
yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya adalah etika)
- Sampai
dimanakah harapan kita?
(jawabannya adalah Agama)
- Apakah
yang dinamakan manusia? (jawabannya
adalah Antropologi).
Dalam
pembahasan kali ini, saya
akan menjawab empat pertanyaan Immanuel
Kant menurut pendapat saya pribadi dan sumber dari manapun.
- Apa
tujuan hidupmu?
Menurut seorang yang ahli filsafat
(menurut saya), tujuan hidup itu sebenarnya mencari suatu kebenaran yang
mengakibatkan kita dapat menuju ke kebijaksanaan. Bagaimana kita mencari
kebenaran tsb? Bertanya. Bertanyalah karena kebenaran datang dari rasa ingin
tau sesorang terhadap sesuatu dan jika orang ingin tahu mengenai sesuatu itu
pasti ia akan bertanya ke ahlinya agar mendapat suatu kebenaran. Menurut saya
pribadi, tujuan hidup saya adalah mecari kebaikan yang akan menciptakan suatu
kebenaran dalam hidup dan menjadi orang yang bijaksana.
- Apa
yang bisa kita ketahui dan tidak ketahui?
Segala sesuatu yang dapat kita ketahui
adalah kemauan. Karena, kemauan dapat di “puaskan” karena kita tahu apa yang
kita inginkan. Jadi, yang dapat diketahui itu kemauan namun karena individu
sendiri yang dapat megetahui kemauannya, maka kemauan ini sifatnya bergantng
pada individunya siapa. Dan yang tidak dapat diketahui oleh manusia selain
takdir Tuhan adalah isi hati seseorang. Hati seseorang tidak bisa
diekspresikan, tidak bisa dideskripsikan karena hanya pemilik hatinya
sendirilah yang tau bagaimana isi hatinya. Sebagai makhluk yang beranekaragam,
manusia juga pasti memiliki isi hati yang beraneka ragam.
- Apa
itu harapan?
Harapan itu mutlak dimiliki setiap
makhluk yang memiliki perasaan dan akal yang waras. Dalam hal apapun, kita
pasti memiliki yang namanya harapan. Dalam sebuah lembaga, harapannya
diwujudkan dalam sebuah visi lembaga tersebut. Lalu, apa it harapan manusia?
Harapan manusia juga menurut saya sama seperti harapan dalam sebuah lembaga
(visi). Manusia memiliki list
harapannya tersendiri dan terorganisir. Harapan dapat berupa kebaikan dan dapat
pula keburukan. Harapan yang berupa kebaikan dapat menjadi motivasi dan harapan
yang beruupa keburukan dapat menjadikan dendam hati. Jika harapan seluruh umat
manusia disatukan, saya yakin ada ada bermilyar atau bahkan triliyun kertas
untuk mencetaknya.
- Apa
itu manusia?
Dari yang saya tahu, manusia itu
diciptakan dari tanah. Filosofinya ada di Q.S. Al-Alaq (yang disalah satu
ayatnya berkata bahwa manusia itu berasal dari segumpal darah). Dan menurut
sumber dari buku cetak, bahwa manusia itu bukan benda, namun hukum-hukum dunia jasmaniah berlaku bagi manusia. Jika
John jatuh dari atap rumah, ia jatuh
seperti semua benda lain yang memiliki berat. Manusia bukan tumbuhan, namun
kehidupannya sangat bergantung dari lingkungannya. Manusia membutuhkan air
untuk hidup, dan udara yang segar untuk bernapas. Manusia bukan hewan, tetapi
semua hukum hayati berlaku bagi manusia. Pada suatu ketika ia lahir, dan pada
suatu ketika ia mati. Manusia bukan roh, namun ia makhluk rohaniah dengan
segala kegiatannya yang khas rohaniah. la berpikir, memutuskan dan bertindak. Manusia, siapakah dia? Dari mana ia datang?
Kemana ia pergi? Untuk apa dia di dunia ini?
Manakah panggilannya?
Sekian
pembahasan “kurang jelas” yang saya berikan. Kesalahan-kesalahan pembahasan
yang ada di atas mohon dimaklumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar