Sabtu, 03 Desember 2016

Bagaimana Kronologis Lahirnya Filsafat Islam?


Lahirnya Filsafat Islam
Setelah Kaisar Yustianus menutup akademi Neoplatonisme di Athena,  beberapa guru besar hijrah ke Kresipon tahun 527,  yang kemudian disambut oleh Kaisar Khusraw tahun 529.  Setelah itu di tempat yang baru mengadakan kegiatan mengajar filsafat,  mereka dalam waktu 20 tahun di samping mengajarkan filsafat,  juga mempengaruhi lahirnya lembaga-lembaga yang mengajarkan filsafat seperti di Alexandria,  Anthipia,  Beirut. 
Sifat khas orang-orang Arab saat itu yang hidup mengembara (kafilah)  bergeser pada proses urbanisasi,  kemudian diikuti pudarnya dasar kehidupan asli yang terpendam dalam jiwa Arab.  Dahulu orang Arab mengutamakan kejantanan dalam menghadapi hidup yang serba keras,  karena terpengaruh keadaan geografis (luasnya padang pasir).  Setelah proses urbanisasi,  mereka terikat oleh birokrasi dan mengalami krisis identitas dalam bidang sosial dan agama (dari pola mengembara ke pola ketertiban).
Setelah mendapatkan kemapanan,  mereka mengalami proses akulturasi penguasaan ilmu.  Maka mulailah mengadakan kontak intelektual yang pada saat itu tersedia warisan pemikiran Yunani. 
Proses akulturasi tersebut terjadi lewat dua jalur yaitu Via Dilusa (kontak pergaulan sehari-hari)  dan Via Bruditorum (kehendak mencari karya-karya Yunani). 
Proses akulturasi ini mencapai puncaknya dengan didirikannya lembaga-lembaga pengajaran,  penterjemahan,  dan perpustakaan.  Misalnya,  tahun 833 Khalifah Al-Ma'mun (Bagdad)  mendirikan Bait Al-Hikmah,  tahun 972 Khalifah Hakam (Qahirah)  mendirikan Jami'at al Azhar. Pusat-pusat ilmu pengetahuan tersebut didirikan di Kufah,  Fustat,  Basrah,  Samarrah,  dan Nishapur. Kenyataan inilah yang membuktikan bahwa filsafat Yunani berperan sebagai alat integrasi sosial baru.


Sumber: Achmadi, Asmoro. 2008. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar