Dalam
pembelajaran filsafat, dikenal istilah "ontologi", "Epistemologis",
dan "Aksiologi". Tiga istilah itu merupakan dasar-dasar ilmu
filsafat. Kali ini, saya akan menjelaskan salah satu dari ketiga istilah yang
saya sebutkan.
1.
Ilmu Ontologi
Ontologi
merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling
kuno. Dalam persoalan ontogi orang menghadapi persoalan bagaimanakah kita
menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? Pertama kali orang dihadapkan
pada adabya dua macan kenyataan yaitu kenyataan yang berupa materi (kebenaran) dan
kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan).
Pembahasan
tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab "apa"
yang menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu
mengenai esensi benda. Kata ontologi sendiri berasal dari perkataan Yunani : On
= being dan Logos = logic. Jadi Ontologi adalah teori tentang keberadaan
sebagai keberadaan (ilmu tentang apa yang ada). Sedangkat menurut istilah,
ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
realiti baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Term
ontologi pertama kali diperkenalkan pleh Rudolf Goclenius pada tahun
1636 M. Untuk menamai teori tentang hakilat yang ada bersifat metafisis. Dalam
perkembangannya Christian Wolff (1679-1754 M) membagi metafisika menjadi
dua yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum dimaksudlan
sebagai istilah lain dari ontologi. Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling
dalan dari segala sesuatu yang ada. Sedang metafisika khusus masih dibagi lagi
menjadi kosmologi, psikologi, dan teologi.
Kosmologi
adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang alam semesta.
Psikologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan tentang jiwa
manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membicarakan Tuhan.
Dalam
pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran
sebagai berikut:
1. Monoisme
: paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu
hanyalah itu saja, tidak mungkin dua (harus ada yang merupakan sumber yang pokok
dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya).
2. Dualisme
: paham yang menganggap bahwa terdapat dua macam hakikat sebagai asal sumbernya,
yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit.
Materi bukan berasal dari ruh, dan ruh bukan muncul dari benda. Kedua macam
hakikat itu berdiri sendiri, bebas. Hubungan diantara keduanya menciptakan
kehidupan alam ini.
3. Pluralisme
: paham yang menganggap bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan.
Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk
itu semuanya nyata. Paham ini bisa dikatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun
dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas.
4. Nihilisme
: paham ini menyatakan doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang
positif. Doktrin tentang nihilitas memberi tiga proposisi tentang realitas
yaitu: tidak ada sesuatu pun yang eksis, bila ada sesuatu itu ada maka ia tidak
dapat diketahui, dan sekalipun realitas itu dapat diketahui maka ia tidak akan
dapat diberitahukan kepada orang lain.
5. Agnostisime
: paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda.
Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani.
Itulah sedikit pembahasan yang saya singgung
tentang Ilmu Ontologi. Untuk ilmu selanjutnya, akan saya bahas pada "Dasar-dasar
Ilmu Filsafat (bagian 2)". Sekian^^Sumber:
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar