Banyak
orang berpendapat bahwa filsafat dan matematika tidak memiliki hubungan sama
sekali. Namun, jika kita mengkajinya maka
kita akan menemukan hubungan keduanya seperti yang diungkapkan oleh The Lieng
Gie (1999) bahwa filsafat dan matematika merupakan dua
bidang pengetahuan rasional yang memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak
diragukan lagi (saling
berkaitan). Betapa kelirunya pendapat yang menyatakan bahwa filsafat dan
matematika tidak memiliki hubungan.
Pada hal, telah diketahui bahwa filsafat dan geometri (salah satu cabang matematika) sesungguhnya lahir
pada masa yang sama, dari bapak yang sama dan dari pikiran orang yang sama
bernama Thales.
Seorang
ilmuwan dewasa ini Wesley Salmon yang menulis buku Space, Time, and Motion: A Philosophical Introduction
atau sebuah pengantar filsafat tentang ruang waktu, dan gerak yang memberikan
berkomentar/ penilaian tentang filsafat dan geometri dinyatakan sebagai the twin sisters (saudari
kembar).
Matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan
dengan ilmu-ilmu lainnya. Alasannya,
filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu matematika adalah ibu dari
segala ilmu. Ada juga yang beranggapan
bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada.
Hubungan
lainnya dari matematika dan filsafat karena keduanya bersifat apriori dan tidak eksperimentalis. Hasil dari filsafat dan matematika tidak memerlukan bukti secara fisik
melainkan hanya abstraksi dari sifat
benda dan proses analisisnya. Sehingga, menurut The Liang Gie menyebutkan
bahwa sangat keliru jika dikatakan bahwa filsafat merupakan ayah atau ibu dan matematika. Matematika tidak pernah lahir dari filsafat, melainkan
keduanya berkembang bersama-sama dengan saling
memberikan persoalan-persoalan sebagai bahan masukan dan umpan balik.
Memang
tidak bisa dipungkiri bahwa pro dan kontranya pendapatnya para ilmuwan tentang
filsafat dan matematika tergantung dari sudut pandang mana yang mereka kaji.
Tetapi yang pastinya penulis mencoba
secara objektif untuk melihat kebenaran secara historis sebagaimana perkembangannya
yang telah dicatat dalam sejarah peradaban manusia khususnya yang dipelopori
oleh filosof-filosof yang tidak asing lagi dikenal di kalangan peneliti
filsafat dan matematika.
SUMBER: Haryono, Didi. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar