Senin, 05 Desember 2016

Filsafat Hellenisme


Filsafat Klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles. Setelah Aristoteles meninggal dunia, pemikiran filsafat Yunani merosot. Lima abad sepeninggal Aristoteles terjadi kekosongan sehingga tidak ada ahli pikir yang menghasilkan buah pemikiran filsafatnya seperti Plato atau Aristoteles, sampai munculnya Plotinus (204-270).

Lima abad dari adanya kekosongan di atas diisi oleh aliran-aliran besar (seperti: Epikurisme, Stoaisme, Skeptisisme, dan Neoplatonisme). Pokok permasalahan filsafat dipusatkan pada cara hidup manusia sehingga orang yang dikatakan bijaksana adalah orang yang mengatur hidupnya menurut budinya. Cara untuk mengatur hidup inilah yang menjadi dasar dari Epikurisme, Stoaisme, dan Skeptisisme. Menurut sejarah filsafat, masa ini (sesudah Aristoteles) disebut zaman Hellenisme.

Filsafat Hellenisme ini dimulai pada pemerintahan Alexander Agung (356-23 SM) atau Iskandar Zulkarnain Raja Macedonia. Pada zaman ini terjadi pergeseran pemikiran filsafat, dari filsafat teoretis menjadi filsafat praktis.


Sumber: Achmadi, Asmoro. 2008. Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar