Selasa, 06 Desember 2016

Tanggung Jawab Terhadap Nilai – Nilai Pendidikan



Tanggung jawab terhadap lingkungan etis didistribusikan secara luas, tidak hanya terbatas pada sekolah. Tetapi tentu saja sekolah berpengaruh besar terhadap pelaksanaan tanggung jawab dalam kemasyarakatan.

Individu dalam Lingkungan Etis
Semua pendidikan cenderung untuk mereproduksi, bahkan juga melakukan perubahan dalam lingkungan etis. Pendidikan formal dapat berkontribusi untuk berbagai tujuan sosial suatu masyarakat demokrasi yang aktif, masyarakat ekonomi yang sejahtera, dan sebagainya, hal ini membuat kontribusinya melalui pengaruh individu.
Jika suatu tujuan sosial adalah untuk mempertahankan lingkungan etis yang sehat, sekolah dapat membantu untuk mewujudkan tujuan itu dengan mempengaruhi bahwa individu belajar untuk berhubungan dengan lingkungan etis mereka. Salah satu cara untuk mendapatkan pemahaman tentang tugas-tugas nilai pendidikan adalah dengan melihat apa yang harus dilibatkan dalam memungkinkan individu untuk menemukan jalan mereka melalui lingkungan etis.
Beberapa berpendapat bahwa setiap nilai-nilai yang terkait dengan pendidikan seharusnya tidak dimandatkan oleh pemerintah: bahwa tempat untuk nilai-nilai pendidikan terdapat di dalam keluarga atau dalam agama.

Lingkungan Pilihan
Lingkungan etis yang kaya adalah sesuatu hal dimana karena ada banyak kemungkinan, ada banyak pilihan dan keputusan yang harus dibuat. Analisis masyarakat kontemporer yang mengeksplorasi konsumerisme, marketisasi dan akibatnya memperluas peran pilihan,
Diharapkan bagi sekolah untuk mengambil peran dalam mempersiapkan konsumen untuk menghadapi pilihan-pilihan dan memastikan orang muda menjadi sadar akan pilihan-pilihan bahwa mereka memiliki akses pengetahuan dan pemahaman yang relevan. 
Ini adalah gambaran kewarganegaraan yang sangat berbeda dari yang ditawarkan (meskipun mungkin tidak sering disadari) oleh konsepsi partisipatif demokrasi yang terlihat tidak pilihan pribadi tetapi untuk bermusyawarah menghasilkan keputusan bersama dengan semua yang dapat mengidentifikasi  (Fishkin dan Laslett 2003).
Bagi perorangan dihadapkan dengan pilihan konsumen diantara partai politik yang terdapat orde kedua dan pilihan yang kurang jelas. Pola-pola tertentu yang mungkin satu kali sudah diambil untuk diberikan sekarang ini untuk pilihan. Seorang komentator mengatakan:
            Semboyan besar dalam hidup keluarga Barat telah dibongkar: seks dan pernikahan yang digunakan untuk saling terkait - seperti halnya perkawinan dan anak-anak, seperti halnya heteroseksualitas dan pernikahan. Hubungan itu telah rusak dan orang-orang dapat berkumpul sedikit seperti yang mereka inginkan: nilai yang diberikan kepada otonomi perseorangan telah sangat meningkat dan akan terus tumbuh.
Bunting 2004: 6
Meskipun banyak orang tua mungkin berharap bahwa anak-anak mereka tidak tumbuh di kondisi seperti itu, berharap tidak akan merubah kondisi. Hal itu tidak menuntut bahwa lingkungan etis kita sekarang tak bisa diubah; sebaliknya telah dikemukakan disini. Tapi itu adalah untuk mengenali batas-batas pengaruh individu. Untuk memberikan anak pemahaman tentang berbagai peluang, pilihan dan risiko bahwa masyarakat mereka sebenarnya tersedia, dalam masalah relasi pribadi sebagaimana pada orang lain, akan gagal untuk mempersiapkan anak terhadap lingkungan mereka yang sebenarnya akan dimasuki.
 Beberapa anak muda mungkin membuat komitmen untuk tradisi orang tua; beberapa mungkin memilah, efektif hidup sebagai salah satu jenis orang yang di rumah dan satu lagi di sekolah atau dalam kehidupan sosial; beberapa mungkin mengelola semacam integrasi elemen berbeda (Waldron 1996).
Maksudnya disini, banyak anak muda sekarang yang tidak suka dihubung-hubungkan dengan tradisi zaman dahulu saat kedua orang tuanya masih muda. Anak muda zaman sekarang bahwa mereka mengaggap tradisi orang tuanya itu sudah kuno karena perkembangan semakin maju dan modern. Mereka memiliki pendiriannya masing-masing, itu semua diakibatkan dari faktor lingkungan sekitarnya.

Lingkungan Sekolah
            Kita lihat di Bab 1 bahwa kita bisa mengambil gagasan lingkungan sekolah atau lingkungan kelas sebagian merujuk fitur fisik dari lingkungan, sebagian untuk fitur sosial. Lingkungan sekolah memberikan banyak pengalaman terhadap siswanya.
1.      Bagaimana cara berperilaku terhadap orang lain.
·         berperilaku baik , beretika, dan bermoral terhadap orang yang ada di sekitar kita.
·         bersikap dan berperilaku ramah serta sopan santun terhadap orang asing atau orang yang baru saja kita kenal.
2.      Cara menanggapi sebuah perbedaan.
·         setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda
·         setiap orang memiliki agama yang berbeda, terutama di Indonesia ini banyak sekali agama yang  tersebar di Indonesia.  Setiap orang berhak memilih kepercayaannya  masing-masing.
Dengan itu lingkungan sekolah mengajarkan kita bagaimana cara menanggapi sebuah perbedaan yang ada di sekitar kita.
3.      Cara bekerja sama dalam berbagai tujuan.
·         bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan di dalam sebuah kelompok.
4.      Pentingnya nilai pendidikan di lingkungan sekolah.
4.
Sistem Sekolah
Hal yang  dapat menetentukan mutu sekolah tentu saja sekolah  itu sendiri. Kami telah mencatat sebuah gagasan bahwa sekolah mendapat pendidikan masyarakat di mana ada pembagian nilai bertanggung jawab untuk diwujudkan dengan cara yang berbeda di hal duniawi  atau mendasar kepercayaan sekolah.
·         Struktur sebuah sistem sekolah biasanya ditentukan pada tingkat kebijakan pemerintah.
Dalam beberapa masyarakat ada sebuah persepsi publik bahwa kepercayaan sekolah membuat lebih kuat kontribusi untuk nilai pendidikan.

Sumber: Haydon, Graham. 2006. Education, Philosphy And The Ethical Environment. New York: Routledge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar